Berani Jujur
KEJUJURAN untuk mengatakan yang benar pada saat ini tampaknya sudah menjadi barang langka atau sulit sekali ditemukan, terutama di sebagian pemangku jabatan publik dan aparat penegak hukum. Kejujuran terlihat hanya mudah dikatakan di mulut, tetapi sulit dalam praktiknya. Dengan berbagai dalih, kejujuran diabaikan bahkan disingkirkan laksana sampah tak berharga. Padahal, seperti dikatakan Abu Dzar, “Kekasihku (Rasulullah), memerintahkan tujuh hal kepadaku, di antaranya: beliau memerintahkanku untuk mengatakan yang benar walaupun itu pahit.” (HR Ahmad) Manusia sulit untuk bersikap jujur secara praktik setidaknya karena dua hal. Pertama, tabiatnya memang sering tidak jujur. Kedua, ada kepentingan tertentu yang harus dibela atau diselamatkan, meski itu harus merugikan orang lain dan menyimpang dari kebenaran dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Tentang tabiat tidak jujur, Rasulullah pernah mengatakan, “Seseorang membiasakan diri untuk jujur, hingga ia ditetapkan di sisi A...