Pahala Bersedekah Air
Air adalah kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan terhadap air jauh lebih besar daripada kebutuhan terhadap makanan lainnya. Manusia akan lebih lama bertahan hidup dengan keberadaan air tinimbang hidup dengan makanan namun tanpa adanya air. Sebagian besar tubuh manusia adalah air. Air adalah sumber kehidupan yang disediakan Allah di dunia untuk makhluk hidup-Nya, seperti dalam firman Allah, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS al-Anbiya’ [21]: 30)
Sebagai kebutuhan hidup paling mendasar, air menjadi sesuatu yang penting. Pada hadis di atas, Rasulullah bahkan menyebut bahwa menyedekahkan air, terkhusus pada orang yang kehausan, adalah amal sedekah yang paling utama. Apalagi dalam suasana kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga debit air berkurang drastis. Rasulullah pernah mencerca dan melarang orang yang memonopoli air untuk kepentingan pribadi sehingga membuat orang lain sengsara karena tidak mendapatkan air.
Pahala sedekah air bahkan bermanfaat bagi seseorang yang sudah meninggal dunia. Dikisahkan bahwa pada suatu hari Sa’ad berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah ibuku yang sudah meninggal dunia dapat mengambil manfaat dari sedekah yang akan aku berikan atas namanya?” Beliau menjawab, “Ya.” Sa’ad bertanya, “Lantas, apa yang ingin Anda perintahkan kepadaku?” Beliau menjawab, “Berikanlah (sedekahkanlah) air.” (HR ad-Daruquthni)
Sedekah air juga bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan syafaat Rasulullah pada hari kiamat nanti. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Pada hari kiamat nanti, orang-orang akan berdiri berbaris-baris. Kemudian, salah seorang ahli neraka berjalan menuju seseorang, lalu ia berkata kepadanya, ‘Wahai Fulan, tidak ingatkah kamu ketika suatu hari kamu meminta air kepadaku, lalu aku memberimu seteguk air?’ Maka, ahli neraka itu pun diberikan syafaat (diringankan siksanya).” (HR Ibnu Majah)
Menyedekahkan air oleh sebagian orang mungkin dianggap sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya, atau dianggap masalah sepele yang tak perlu diperhatikan secara saksama. Apalagi di daerah yang sumber airnya melimpah dan curah hujannya tinggi. Padahal, justru dengan sesuatu yang dianggap remeh ini Allah ingin menggugah kesadaran manusia untuk bersedekah, bahkan jika sedekah itu adalah berwujud air sekali pun.
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal sedekah seseorang, sekecil apa pun itu bentuknya. Karena Allah tidak melihat seberapa besar nilai barang yang disedekahkan, tapi melihat spirit bersedekah dan keikhlasan dalam diri sang penyedekah. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.” (QS al-Mu’minun [23]: 60). Wallahu a’lam.
*Republika, Sabtu 11 November 2023
Komentar
Posting Komentar