Tugas Umat Terbaik
Ibnu Katsir dalam kitabnya, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menyebutkan hadis Durrah binti Abi Lahab, ia menceritakan bahwa ada seseorang menemui Rasulullah sewaktu beliau berpidato di atas mimbar, lalu ia bertanya, “Siapakah orang yang terbaik itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Manusia yang terbaik adalah manusia yang paling baik bacaan Alqurannya, paling bertakwa kepada Allah, paling giat melakukan amar makruf nahi mungkar dan paling suka bersilaturahmi.”
Al-Qurthubi dalam kitabnya, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, mengutip perkataan Mujahid menyebutkan bahwa kualitas unggul umat Islam hanya terjadi jika mereka memenuhi tiga syarat utama seperti dikatakan pada ayat itu. Pertama, menyuruh kepada yang makruf. Kedua, mencegah dari yang mungkar. Ketiga, beriman kepada Allah. Sebagian ulama salaf mengatakan, “Mereka bisa menjadi umat terbaik jika mereka memenuhi tiga syarat tersebut. Siapa saja yang tidak memenuhi syarat di atas, maka dia bukanlah umat terbaik.”
Baik umat Islam di masa Nabi maupun
di masa sekarang, jika memenuhi tiga syarat itu, mereka adalah umat berkualitas
unggul. Az-Zamakhsyari dalam tafsirnya, al-Kasysyaf, menjel
Perintah amar makruf nahi mungkar mengisyaratkan bahwa umat Islam tidak boleh bersikap pasif apalagi permisif melihat realitas di sekitarnya yang buruk. Mereka harus aktif dan kritis melakukan perubahan dari yang buruk kepada yang baik, dan dari yang baik menjadi lebih baik. Adapun iman kepada Allah mengisyaratkan bahwa dalam sikap aktif dan kritis itu perlu didasari dengan keyakinan kepada Allah, sehingga segalanya terkontrol dan terarah sesuai dengan tuntunan-Nya dan Nabi-Nya. Dengan iman ini pula, kemaslahatan di dunia akan tercapai dengan baik.
Abu Darda pernah mengingatkan, “Ajaklah kepada perbuatan makruf dan cegahlah dari perkara mungkar. Jika tidak, Allah akan menghukum kalian dengan dikuasai oleh pemimpin zalim yang tidak memuliakan orang tua di antara kalian dan tidak mengasihi anak-anak kalian.” Sufyan ats-Tsauri juga mewanti-wanti, “Jika engkau mengajak kepada yang makruf, itu akan membuat kukuh pijakan orang muslim, dan jika engkau mencegah perbuatan mungkar niscaya engkau telah membuat jengkel orang munafik (hipokrit).”
Umat Islam adalah umat terbaik hanya jika mereka melakukan tugas amar makruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah. Artinya, secara eksternal mereka pro aktif dan ikut berkontribusi positif di ranah sosial, sementara secara internal mereka selalu menjaga dan membersihkan hatinya dari hasrat-hasrat buruk dan jahat. Wallahu a’lam.
*Republika, Rabu 16 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar