Agar Dikasihi Allah
ORANG mukmin selalu ingin
dikasihi Allah dalam kehidupan dunia. Di antara hal penting yang perlu
dilakukan orang mukmin agar dikasihi Allah adalah mengasihi sesama. Dalam
hadis, Amr bin al-Ash berkata, Rasulullah pernah berkhutbah di atas mimbar,
“Kasihilah manusia, maka kalian akan dikasihi Allah!” (HR Ahmad)
Surah pertama dalam mushaf
Alquran adalah surah al-Fatihah, terdiri dari tujuh ayat. Surah ini dimulai
dengan basmalah. Setiap surah dalam Alquran juga dimulai dengan basmalah,
kecuali surah at-Taubah, surah ke-9. Ketika menulis surat kepada Bilqis, Sang
Ratu Saba’, Nabi Sulaiman juga memulai dengan basmalah. Kita, setiap kali
melakukan perbuatan baik, juga dianjurkan untuk membaca basmalah. Nabi
mengatakan, “Segala sesuatu yang tak dimulai dengan menyebut nama Allah, maka
ia kurang (berkahnya).” (HR Ibnu Hibban)
Dalam basmalah terkandung dua
nama Allah yang sekaligus merupakan sifat-Nya yang mulia, yakni ar-Rahman dan
ar-Rahim. Ar-Rahman artinya Maha Pengasih, sementara ar-Rahim artinya Maha
Penyayang. Dengan kedua nama atau sifat ini, Allah memberikan teladan kepada
kita untuk juga memiliki rasa kasih sayang. Bukan hanya kepada sesama manusia,
bahkan juga kepada hewan dan tumbuhan di sekitar kita. Kita sendiri hidup
karena kasih sayang Allah, juga orangtua dan saudara-saudara kita. Karena itu,
kita juga harus mengasihi dan menyayangi orang lain.
Allah sendiri, selain memiliki
nama ar-Rahman dan ar-Rahim, juga menegaskan bahwa kasih sayang-Nya mengalahkan
murka-Nya, seperti yang disabdakan Rasulullah, “Tatkala
Allah menciptakan makhluk, Allah telah menuliskan dalam kitab catatan-Nya yang
berada di sisi-Nya di atas ‘Arsy bahwa sesungguhnya, ‘Kasih sayang-Ku mengalahkan
murka-Ku.’” (HR al-Bukhari)
Rasulullah
juga menyebutkan jumlah kasih sayang Allah, “Allah telah menjadikan kasih
sayang-Nya terbagi dalam seratus bagian. Dia menahan sembilan puluh sembilan
bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian ke bumi. Dari satu bagian itulah
para makhluk saling mengasihi sehingga seekor kuda mengangkat kakinya dari
anaknya karena takut menginjaknya.” (HR al-Bukhari)
Orang yang mengasihi dan
menyayangi makhluk-makhluk di bumi akan disayangi makhluk-makhluk di langit
(para malaikat), sebagaimana ditegaskan Rasulullah, “Orang-orang
yang suka mengasihi sesama akan dikasihi Allah Yang Maha Pengasih. Kasihilah
makhluk-makhluk di bumi, niscaya kalian akan dikasihi makhluk-makhluk di
langit.” (HR at-Tirmidzi)
Rasulullah
pernah diminta untuk mendoakan keburukan bagi suatu kaum, tetapi beliau
menolaknya. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai
pelaknat, tetapi sebagai rahmat (penebar kasih sayang).” (HR Muslim). Allah
sekali lagi juga menegaskan, sebagaimana disabdakan Rasulullah, “Allah tidak
akan mengasihi dan menyayangi siapa saja yang tidak mengasihi dan menyayangi
manusia.” (HR al-Bukhari)
Semua ini menegaskan bahwa kasih
sayang sangat penting dalam kehidupan. Interaksi atau hubungan sosial yang
tidak dilandasi kasih sayang kemungkinan besar tidak akan berjalan harmonis.
Dalam tahap berikutnya, bisa jadi akan terjadi gesekan dan konflik hingga
berujung prahara. Segala persoalan sosial yang tidak dilandasi rasa kasih
sayang tidak akan dapat terselesaikan. Kasih sayanglah yang mampu mengikat
setiap manusia dalam kebersamaan. Kasih sayang jugalah yang akan menjadi kunci
utama terselesaikannya berbagai persoalan sosial. Segala permusuhan dan
pertikaian akan dapat diselesaikan dengan rasa kasih sayang dari pihak-pihak
bersangkutan. Wallahu a’lam.
*Nur Faridah
Penulis dan pedagang di BUKU MILENIAL
Republika, Rabu 30
Oktober 2019
Komentar
Posting Komentar