Wajah yang Bercahaya
Allah berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah
mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua
kakimu sampai mata kaki.” (QS al-Maidah [5]: 6)
Nabi mengatakan, “Allah tidak
menerima shalat tanpa bersuci (berwudhu).” (HR Muslim). Dalam hadis lain,
beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk berwudhu apabila hendak melaksanakan
shalat.” (HR Abu Dawud)
Lebih daripada untuk shalat,
wudhu juga adalah penyebab wajah kita bersinar terang-benderang di akhirat,
membedakan kita sebagai umat Nabi Muhammad dengan umat para nabi sebelum
beliau. Beliau bersabda, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat
dalam keadaan ghurran muhajjalin (wajahnya bercahaya) dari bekas
wudhunya.” (HR al-Bukhari)
Di hadis lain, para sahabat
pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan mengenal kami pada hari
kiamat?” Beliau menjawab, “Ya, aku mengenal. Kalian memiliki tanda yang tidak
dimiliki oleh umat-umat lain. Kalian muncul dalam keadaan memiliki ghurrah
dan tahjil disebabkan bekas air wudhu.” (HR Muslim)
Melalui wudhu, Islam menekankan
kepada kita untuk selalu berperilaku bersih dan suci. Islam tidak mengajarkan
hal-hal yang kotor. Minimal, dalam sehari lima kali orang mukmin dianjurkan
untuk berwudhu ketika akan mengerjakan shalat fardhu. Sebetulnya, tidak hanya
ketika akan shalat kita dianjurkan berwudhu, bahkan dalam setiap kondisi,
terutama ketika berhadas kecil atau besar.
Pada hadis di atas, Nabi
menyatakan bahwa orang yang membiasakan berwudhu pada hari kiamat wajahnya akan
bercahaya terang, tanda terbiasa berwudhu. Sesungguhnya tidak hanya di akhirat,
di dunia pun orang yang terbiasa berwudhu wajahnya akan tampak lebih
berseri-seri dan segar, terang, sejuk, dan sedap dipandang.
Orang yang membiasakan wudhu
sama adalah orang yang mencintai kebersihan dan sadar untuk selalu hidup
bersih. Bersih ketika berinteraksi dengan sesama dan lingkungan, serta bersih
ketika menghadap Allah dalam ibadahnya. Wajah-wajah yang bercahaya menerangi
semua, menebarkan keteduhan dan kesejukan serta kesehatan. Itulah keindahan
orang mukmin. Nabi mengatakan, “Sesungguhnya Allah Mahaindah dan menyukai
keindahan.” (HR Muslim). Wallahu a’lam.
*Republika, Rabu 9 Maret 2022
Komentar
Posting Komentar