Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Persaudaraan Menjauhkan Perpecahan

Gambar
“SESUNGGUHNYA orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.” (QS al-Hujurat [49]: 10)   Ketika kaum Muhajirin tiba di Madinah, mereka merasa menjadi tamu di negeri orang. Hal itu sedikit banyak membuat mereka merasa tidak enak. Akan tetapi, kaum Anshar tidak menganggap mereka sebagai tamu. Justru, mereka menganggap sebagai saudara seiman dan seagama. Rasulullah kemudian mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Di antara yang dipersaudarakan itu adalah Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Rabi’. Dalam kitab  Sunan at-Tirmidzi  karya Imam at-Tirmidzi dikisahkan bahwasanya Sa’ad menawarkan pada Abdurrahman, “Apakah engkau mau jika aku membagi harta yang aku miliki sekarang menjadi dua bagian; sebagian untukku dan sebagiannya lagi untukmu? Aku juga punya dua orang istri, apakah engkau mau jika aku mentalak salah seorang dari mereka, kemudian setelah masa idahnya selesai en...

Pahala Bersedekah Air

Gambar
PADA suatu hari, Sa’ad bin Ubadah—salah seorang sahabat dekat—bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberikan air.” (HR Ibnu Majah)  Air adalah kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan terhadap air jauh lebih besar daripada kebutuhan terhadap makanan lainnya. Manusia akan lebih lama bertahan hidup dengan keberadaan air tinimbang hidup dengan makanan namun tanpa adanya air. Sebagian besar tubuh manusia adalah air. Air adalah sumber kehidupan yang disediakan Allah di dunia untuk makhluk hidup-Nya, seperti dalam firman Allah, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS al-Anbiya’ [21]: 30)  Sebagai kebutuhan hidup paling mendasar, air menjadi sesuatu yang penting. Pada hadis di atas, Rasulullah bahkan menyebut bahwa menyedekahkan air, terkhusus pada orang yang kehausan, adalah amal sedekah yang paling utama. Apalagi dalam suasana kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga debit air berkurang d...

Kebaikan Sejati Orang Mukmin

Gambar
MENJADI orang Mukmin adalah anugerah tak terhingga dari Allah kepada makhluk-Nya. Pada hadis di atas, Rasulullah mengungkapkan bahwa kebaikan yang dilakukan oleh orang Mukmin tidak akan Allah sia-siakan. Allah akan membalasnya dengan kebaikan di dunia dan di akhirat.  Dalam hadis, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi kebaikan seorang Mukmin. Dengan kebaikan itu, Allah memberinya rezeki di dunia. Dan, di akhirat nanti, kebaikan itu akan dibalas.” (HR Muslim)  Segala sisi orang Mukmin adalah kebaikan atau bernilai baik.  Pertama , Allah tidak akan menzalimi orang Mukmin, apalagi menzalimi kebaikan yang dilakukannya. Imam an-Nawawi dalam kitab  Syarh Shahih Muslim  menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ‘tidak akan menzalimi’ di sini adalah tidak akan mengurangi. Yakni, tidak akan mengurangi pahala kebaikan yang dilakukannya. Sebaliknya, Allah akan melipatgandakan kebaikan tersebut.  Dalam Alquran, Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah...

Fitrah Bertauhid

Gambar
TAUHID atau mengesakan dan beribadah kepada Allah, adalah dakwah pertama yang disampaikan oleh para nabi dan rasul Allah. Dakwah Nabi Nuh, misalnya, sebagaimana firman Allah, “Sungguh, Kami telah mengutus Nuh (sebagai rasul) kepada kaumnya, lalu ia berkata, ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah (karena) tidak ada tuhan bagi kamu selain Dia.’” (QS al-A’raf [7]: 59)  Tauhid menjadi dasar dari keimanan dalam hati yang merupakan fondasi utama dalam perilaku seorang Muslim. Bila fondasi ini kuat, maka ibadah-ibadah fisik akan baik. Bila fondasi ini rapuh, maka ibadah-ibadah fisik tidak akan maksimal, bahkan malah akan sering dilanggar, atau diabaikan dan dianggap tak penting. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan ibadah, fondasi tauhid ini harus diperkuat dan terus dijaga hingga akhir hayat.  Dalam hadisnya, Rasulullah mengatakan bahwa orang yang mati dalam kondisi bertauhid, maka dia masuk surga, “Sesuatu telah datang kepadaku dari Tuhanku, memberitahuku dan menyampaikan kabar gembira...

Beramal Tanpa Terlihat Orang

Gambar
ALLAH dan Rasul-Nya menyuruh kita untuk banyak beramal dengan ikhlas semata-mata demi mengharap pahala dan rida-Nya. Baik amal itu dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Kedua amal ini sama-sama baik, asalkan diniatkan karena Allah. Hanya saja, amal yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa diperlihatkan kepada orang lain, itu lebih utama daripada amal yang dilakukan secara terang-terangan, karena rentan menimbulkan riya.  Rasulullah dalam hadisnya bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik, bertakwa, dan beramal (beribadah) secara sembunyi-sembunyi, yakni mereka yang apabila tidak berada di kumpulan orang-orang tidak ada yang merasa kehilangan mereka, dan apabila mereka berada di kumpulan orang-orang tidak ada seorang pun yang mengenali atau mengetahui mereka. Hati mereka adalah pelita-pelita yang menunjukkan jalan. Mereka keluar dari setiap kesulitan/musibah berat yang mereka alami.” (HR Ibnu Majah)  Pada hadis ini, Rasu...

Wajah Ceria Juga Sedekah

Gambar
KITA sejatinya tak bisa membuat senang semua orang. Pasti akan ada orang yang bahkan ketika kita berusaha membuatnya senang, dia tetap menyimpan perasaan curiga atau bersikap sinis, menganggap bahwa apa yang kita lakukan ada maunya atau seperti pepatah “ada udang di balik batu”. Padahal, membuat orang lain senang, dalam hal baik atau positif, termasuk adab atau akhlak Islam.  Dalam sejumlah hadis, misalnya, Rasulullah menyuruh kita untuk menebarkan salam, yang berarti mendoakan kebaikan, dan menebarkan senyuman ketika bertemu dengan orang lain. Bahkan, senyuman ini adalah sedekah. Beliau bersabda, “Senyummu kepada saudaramu itu adalah sedekah.” (HR at-Tirmidzi dalam  Sunan at-Tirmidzi )  Maksudnya, sekadar memperlihatkan roman muka yang menyenangkan, menggembirakan, dan membahagiakan, semua itu termasuk sedekah. Karena, sedekah tak harus bersifat materi, seperti memberikan uang atau barang. Bisa juga sedekah ...

Bukti Syukur Nikmat

Gambar
ALLAH selalu memberi manusia nikmat dan anugerah, baik itu berupa sesuatu yang tampak maupun tidak tampak, material maupun nonmaterial. Nikmat dan anugerah itu bahkan tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman, “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS an-Nahl [16]: 18) Asy-Syinqithi dalam kitab  Adhwa’ al-Bayan  menjelaskan, manusia tidak mampu menghitung nikmat Allah karena begitu banyaknya. Lalu, Allah menyebutkan bahwa Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Ini menunjukkan atas kekurangan manusia dalam bersyukur terhadap nikmat-nikmat tersebut. Namun, Allah masih mengampuni siapa saja yang bertobat pada-Nya. Allah akan mengampuni setiap orang yang memiliki kekurangan dalam bersyukur terhadap nikmat. Manusia memang sering kali lupa tak mensyukurinya. Bisa jadi karena terlalu asyik menikmatinya, tenggelam dalam kegembiraan, dan terus-menerus mencari nikmat baru tanpa pernah puas, atau bisa jadi pula karena merasa itu bukan da...

Waktu untuk Beramal

Gambar
WAKTU terus berjalan dan berubah. Hari ini tidak sama dengan kemarin. Besok juga tak akan sama dengan hari ini. Meskipun hari dan bulan sama, tapi situasinya akan berbeda. Meskipun juga setiap hari selalu ada pagi, siang, sore, malam, lalu pagi lagi, tentu saja kondisinya berbeda. Demikianlah Allah mempergulirkan waktu. Allah berfirman, “Dan, hari-hari itu pun Kami pergulirkan di antara manusia.” (QS Ali ‘Imran [3]: 140)  Berkaitan dengan perubahan waktu di kehidupan kita, ada dua hal yang mesti kita lakukan sebagai orang beriman. Pertama, melihat perubahan itu sebagai salah satu ayat atau tanda dari Allah untuk kita pikirkan dan renungkan, sehingga dari proses ini lahir ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan membawa maslahat bagi umat manusia. Allah befirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (QS Ali ‘Imran [3]: 190)  Imam Ibnu Katsir dalam kitab  Tafsir al-Qur...