Tamak Harta
DI antara sifat tercela dan berbahaya yang perlu dihindari orang beriman adalah tamak atau rakus harta benda duniawi. Nabi pernah menggambarkan orang tamak yang tak pernah merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki, “Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima tobat bagi siapa saja yang bertobat.” (HR al-Bukhari) Ibnu Bathal dalam kitabnya, Syarh Shahih al-Bukhari , menjelaskan bahwa hadis ini adalah celaan bagi orang yang terlalu tamak dengan dunia dan tujuannya hanya ingin memperbanyak harta. Oleh karenanya, para ulama begitu qana’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang mereka peroleh. Keinginan untuk memiliki harta yang banyak memang tidak terlarang, bahkan sangat dianjurkan selama dicari dengan jalan yang halal dan benar, kemudian digunakan untuk kebaikan, ...