Menelusuri Warisan Peradaban Islam
Judul : Jejak-jejak Islam, Kamus Sejarah dan Peradaban Islam dari Masa ke Masa
Penulis : Ahmad Rofi’ Usmani
Penerbit : Bunyan
Cetakan : I, 2016
Tebal : xxxii+416 halaman
ISBN : 978-602-7888-79-1
ISLAM bukan semata-mata agama yang bersifat doktrinal. Islam juga menginspirasi bagi muncul dan lahirnya sebuah peradaban yang amat berpengaruh di dunia selama berabad-abad lamanya. Peradaban yang kemudian diakui dan dikagumi dunia serta tertulis dalam lembaran buku-buku sejarah. Baik sejarah yang ditulis oleh orang Islam sendiri maupun orang Barat. Sebut saja misalnya buku The Influence of Islam on Medieval Europe (1972) karya W. Montgomery Watt dan History of The Arabs; From The Earliest Times to The Present (2002) karya Philip K. Hitti.
Watt adalah salah seorang ahli mengenai Islam yang cukup produktif dan diakui otoritasnya. Banyak karya-karyanya tentang Islam. Selain buku tadi, karya Watt yang cukup menonjol adalah mengenai sejarah Nabi Muhammad, yakni Muhammad at Mecca dan Muhammad at Madina. Adapun Hitti adalah sejarawan ternama tentang dunia Arab dan sarjana terkemuka Amerika. Ketika menulis buku tersebut, ia menjabat sebagai asisten profesor sastra Semit di Princeton University, New Jersey, tempat ia kemudian menjadi profesor sastra Semit dan ketua jurusan bahasa dan sastra Timur hingga pensiun tahun 1954.
Dua karya orang Barat itu, untuk menyebut sebagian, berbicara tentang sejarah dan peradaban Islam. Di buku tersebut Watt berbicara tentang pengaruh peradaban Islam di Eropa abad pertengahan sejak Islam masuk pertama kali masuk ke Spanyol. Misalnya dalam hal perdagangan, pelayaran, produk pertanian dan mineral, seni hidup makmur, percampuran kebudayaan, penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya Arab. Juga pengaruh di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat, seperti matematika dan astronomi, kedokteran, logika dan metafisika. Watt juga berbicara soal Perang Salib dan maknanya bagi Eropa.
Adapun Hitti berbicara asal-usul bangsa Arab, kemunculan Muhammad dan kelahiran Islam, lalu masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dan penyebaran Islam yang melintasi Afrika Utara ke Semenanjung Iberia, ke sebelah Barat mencapai dataran Pyrenees hingga Poitier di Prancis, ke sebelah Utara mencapai Anatolia Bizantium dan ke Cina Barat di sebelah Timur. Juga kemunculan dan kejatuhan Dinasti Umayyah (661-750) di Damaskus dan Dinasti Abbasiyah (750-1258) di Bagdad. Serta warisan perdaban dua dinasti itu di berbagai bidang, seperti politik, sosial, ilmu pengetahuan, sastra, pendidikan, kesenian, arsitektur, kehidupan keagamaan dan seterusnya.
Seperti halnya Watt, Hitti juga menceritakan perkembangan peradaban bangsa Arab dan kontribusinya yang sangat besar terhadap kebangkitan Eropa. Hitti juga memberikan perhatian terhadap proses pertukaran budaya yang terus berlangsung antara Barat dan Timur dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, perdagangan, kesenian, dan arsitektur. Diulas juga tentang negara-negara muslim pada abad pertengahan, seperti kekhalifahan Syiah di Mesir (Dinasti Fatimiyah), Perang Salib, Dinasti Mamluk, Turki Utsmani, Mesir modern, Suriah dan Libanon modern, Irak modern serta perkembangan Semenanjung Arab modern.
Dua buku itu adalah beberapa karya orang luar (Barat) yang cukup penting dalam hal sejarah dan peradaban Islam. Ahmad Rofi’ Usman dalam bukunya, Jejak-jejak Islam, Kamus Sejarah dan Peradaban Islam dari Masa ke Masa, ini adalah salah satu karya orang lokal (Indonesia) yang merangkum warisan sejarah dan peradaban Islam secara alfabetis atau abjadis sejak kemunculannya hingga hari ini dengan segala kontribusinya yang penting dan nyata. Misalnya, tentang para tokoh muslim, ilmuwan, masjid-masjid, lembaga-lembaga pendidikan, kota-kota, istana, museum, perpustakaan, suku-suku, ekspedisi militer, tempat-tempat ziarah, kerajaan-kerajaan Islam, mazhab-mazhab dan lainnya.
Dengan model buku kamus yang disusun secara alfabetis atau abjadis, ada sekitar 700 entri di dalamnya, pembaca akan mudah menemukan tema atau judul yang diinginkan. Misalnya, tentang sejarah Dinasti Abbasiyah yang merupakan puncak kejayaan pemerintahan dan peradaban Islam di abad pertengahan, mulai asal-usul kemunculannya, kemajuannya di berbagai bidang (seni, budaya, arsitektur, sistem politik, hukum, agama), hingga kejatuhannya (hlm. 2-4), pembaca cukup mencari di abjad “A”. Untuk mencari sejarah kelahiran, perkembangan dan kejatuhan Dinasti Turki Utsmaniyah (hlm. 377-379) dapat dicari di abjad “U”.
Buku ini seperti membawa pembacanya masuk ke masa demi masa dan tempat demi tempat di masa lalu yang dilalui dan dibuat oleh umat Islam dengan warisan-warisan penting yang wujud dan pengaruhnya bisa dilihat saat ini. Ia merupakan mata rantai dari peradaban dunia yang terus hidup mengisi sejarah dunia yang terus bergerak. Seperti halnya sejarah peradaban lainnya di dunia, ada masa muncul, berkembang, maju, lalu surut dan kemudian tenggelam, begitu juga dengan peradaban Islam. Ada masanya ketika peradaban Islam berada di puncak kejayaannya, ada juga masa surut dan tenggelamnya, digantikan oleh peradaban lain yang kebangkitan dan kemajuannya justru sangat dipengaruhi oleh peradaban Islam.
*Nur Faridah
Penerbit : Bunyan
Cetakan : I, 2016
Tebal : xxxii+416 halaman
ISBN : 978-602-7888-79-1
ISLAM bukan semata-mata agama yang bersifat doktrinal. Islam juga menginspirasi bagi muncul dan lahirnya sebuah peradaban yang amat berpengaruh di dunia selama berabad-abad lamanya. Peradaban yang kemudian diakui dan dikagumi dunia serta tertulis dalam lembaran buku-buku sejarah. Baik sejarah yang ditulis oleh orang Islam sendiri maupun orang Barat. Sebut saja misalnya buku The Influence of Islam on Medieval Europe (1972) karya W. Montgomery Watt dan History of The Arabs; From The Earliest Times to The Present (2002) karya Philip K. Hitti.
Watt adalah salah seorang ahli mengenai Islam yang cukup produktif dan diakui otoritasnya. Banyak karya-karyanya tentang Islam. Selain buku tadi, karya Watt yang cukup menonjol adalah mengenai sejarah Nabi Muhammad, yakni Muhammad at Mecca dan Muhammad at Madina. Adapun Hitti adalah sejarawan ternama tentang dunia Arab dan sarjana terkemuka Amerika. Ketika menulis buku tersebut, ia menjabat sebagai asisten profesor sastra Semit di Princeton University, New Jersey, tempat ia kemudian menjadi profesor sastra Semit dan ketua jurusan bahasa dan sastra Timur hingga pensiun tahun 1954.
Dua karya orang Barat itu, untuk menyebut sebagian, berbicara tentang sejarah dan peradaban Islam. Di buku tersebut Watt berbicara tentang pengaruh peradaban Islam di Eropa abad pertengahan sejak Islam masuk pertama kali masuk ke Spanyol. Misalnya dalam hal perdagangan, pelayaran, produk pertanian dan mineral, seni hidup makmur, percampuran kebudayaan, penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya Arab. Juga pengaruh di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat, seperti matematika dan astronomi, kedokteran, logika dan metafisika. Watt juga berbicara soal Perang Salib dan maknanya bagi Eropa.
Adapun Hitti berbicara asal-usul bangsa Arab, kemunculan Muhammad dan kelahiran Islam, lalu masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dan penyebaran Islam yang melintasi Afrika Utara ke Semenanjung Iberia, ke sebelah Barat mencapai dataran Pyrenees hingga Poitier di Prancis, ke sebelah Utara mencapai Anatolia Bizantium dan ke Cina Barat di sebelah Timur. Juga kemunculan dan kejatuhan Dinasti Umayyah (661-750) di Damaskus dan Dinasti Abbasiyah (750-1258) di Bagdad. Serta warisan perdaban dua dinasti itu di berbagai bidang, seperti politik, sosial, ilmu pengetahuan, sastra, pendidikan, kesenian, arsitektur, kehidupan keagamaan dan seterusnya.
Seperti halnya Watt, Hitti juga menceritakan perkembangan peradaban bangsa Arab dan kontribusinya yang sangat besar terhadap kebangkitan Eropa. Hitti juga memberikan perhatian terhadap proses pertukaran budaya yang terus berlangsung antara Barat dan Timur dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, perdagangan, kesenian, dan arsitektur. Diulas juga tentang negara-negara muslim pada abad pertengahan, seperti kekhalifahan Syiah di Mesir (Dinasti Fatimiyah), Perang Salib, Dinasti Mamluk, Turki Utsmani, Mesir modern, Suriah dan Libanon modern, Irak modern serta perkembangan Semenanjung Arab modern.
Dua buku itu adalah beberapa karya orang luar (Barat) yang cukup penting dalam hal sejarah dan peradaban Islam. Ahmad Rofi’ Usman dalam bukunya, Jejak-jejak Islam, Kamus Sejarah dan Peradaban Islam dari Masa ke Masa, ini adalah salah satu karya orang lokal (Indonesia) yang merangkum warisan sejarah dan peradaban Islam secara alfabetis atau abjadis sejak kemunculannya hingga hari ini dengan segala kontribusinya yang penting dan nyata. Misalnya, tentang para tokoh muslim, ilmuwan, masjid-masjid, lembaga-lembaga pendidikan, kota-kota, istana, museum, perpustakaan, suku-suku, ekspedisi militer, tempat-tempat ziarah, kerajaan-kerajaan Islam, mazhab-mazhab dan lainnya.
Dengan model buku kamus yang disusun secara alfabetis atau abjadis, ada sekitar 700 entri di dalamnya, pembaca akan mudah menemukan tema atau judul yang diinginkan. Misalnya, tentang sejarah Dinasti Abbasiyah yang merupakan puncak kejayaan pemerintahan dan peradaban Islam di abad pertengahan, mulai asal-usul kemunculannya, kemajuannya di berbagai bidang (seni, budaya, arsitektur, sistem politik, hukum, agama), hingga kejatuhannya (hlm. 2-4), pembaca cukup mencari di abjad “A”. Untuk mencari sejarah kelahiran, perkembangan dan kejatuhan Dinasti Turki Utsmaniyah (hlm. 377-379) dapat dicari di abjad “U”.
Buku ini seperti membawa pembacanya masuk ke masa demi masa dan tempat demi tempat di masa lalu yang dilalui dan dibuat oleh umat Islam dengan warisan-warisan penting yang wujud dan pengaruhnya bisa dilihat saat ini. Ia merupakan mata rantai dari peradaban dunia yang terus hidup mengisi sejarah dunia yang terus bergerak. Seperti halnya sejarah peradaban lainnya di dunia, ada masa muncul, berkembang, maju, lalu surut dan kemudian tenggelam, begitu juga dengan peradaban Islam. Ada masanya ketika peradaban Islam berada di puncak kejayaannya, ada juga masa surut dan tenggelamnya, digantikan oleh peradaban lain yang kebangkitan dan kemajuannya justru sangat dipengaruhi oleh peradaban Islam.
*Nur Faridah
Duta Masyarakat, 7 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar